Senin, 07 Maret 2011

Bisikan Surga

Bisikan Surga

Malam yang mencekam begitu kelam menyelimuti bumi kecil warna hitamnya yang menggugah kalbu untuk terus menyebut asmanya seiring dengan hujan deras bak air terjun pegunungan dan kilatan petir yang menyambar dengan suaranya yang menggelegar seperti raksaksa alam yang tiba-tiba terdengar suara tangisan manusia mungil kemerahan menyapa dunia dan hembusan nafas pertamanya, kemudian terdengar adzan yang di kumandangkan di telinga pertamanya, dari pasangan suami istri pak ikhwan dan bu mulan, bu mulan wanita cantik itu menurunkan anaknya menjadi bayi mungil yang cantik. Karena bu mulan adalah wanita yang cantik yang keturunan arab belanda.
Bu mulan yang awalnya memberikan nama untuk putrinya laila, Nisa laila yang artinya orang perempuan yang lahir di malam hari. Namun pak ikhwan tidak setuju karena nama itu sudah tenar dimana-mana, akhirnya pak ikhwan memberikan nama, salsa, salsa bila, yang artinya mata air surga, dan mereka sepakat akan nama anak mereka yang cantik nan jelita.
Tujuh hari setelah kelahiran putrinya pak ikhwan dan bu mulan mengadakan tasyakuran untuk putrinya yang cantik nan jelita, namun saat tasyakuran itu di mulai tetangga bu mulan yang iri kepada bu mulan, dan tetangga itu menjelek-jelekan bu mulan. Bu mulan pun mengangis a=dan langsung masuk kekamar. Saat pak ikhwwan masukke kamar, ternyata pintu di kunci oleh istrinya pak ikhwan membujuk istrinya agar mem bukakkan pintu, bu mulanpun sadar akan menghormati kepada suami, akhirnya bu mulan membukakan pintu nya, dan pak ikhwan memeluk istrinya yang juga sambil menangis.
Satu tahun kemudian Salsabila tumbuh menjadi gadis yang cantik. Ketika bu mulan dan Salsa di toko baju anak, tiba-tiba ada seorang wanita yang menyapa bu mulan, namun bu mulan tak tahu siapa wanita itu, setelah di ingat-ingat ternyata wanita itu adalah ternyata wanita itu adalah teman smpnya dulu, bu mulan sangat bersyukur karena tidak disangka ia bertemu dengan temannya dulu, belum sempat bercakap lebar, suami bu mia memanggilnya, adan akhirnya mereka pberpamitan untuk pulang dan meninggalkan bu mulan dan salsa bila.
Detik dei detik bertambah menjadi jam, dan hari demi hari berubah menjadi minggu, bulan dan tahun begitukah waktu semestinya berputar kini umur salsa bila yang semakin dewasa dan wajah yang cantik, anggun, hidung mancungnya bibir-bibir nya kemerah-merahan, yang menyaingi kecantikan teman-temannya, kini ia berumur 14 tahun. Dan dia menjadi bunga yang sangat di cintai warga, karena selain cantik ia juga baik , pintar mengaji, dan membuat warga semakin senang dengannya.
Salsabila mempunyai adik, ahamda dan ribka, ahmad yang sudah berumur 10 tahun dan ribka masih berumur 2 tahun. Suatu malam saat ayah dan ibunya masih diladang , ribka menangis, mungkin karena kehausan atau lapar, namun saat ahmad mau membuatkan susu, ternyata susunya ribka habis di makan tikus, dan ahmad tidak tahu apa yang harus dilakukan, “ahmad tolong mintakan susu pada tetangga, sepertinya ribka kehausan ,” pinta Salsa.
Kemudian ahmda keliling desa untuk mencari susu buwat ribka, namun sepertinya tetangga itu sudah tidur pulas, saat ahmad mau masuk dalam rumah pondok pesantren yang salah satu kamarnya masih ada lampu menyala, ahmad masuk keruanga itu, tiba-tiba ada salah seorang ronda yang melihat ahmad, ia menduga ahmad itu pencuri, akhirnya wargapun datang dan mengeroyok ahmad, namun ada salah seorang warga yang mengetahui bahwa itu adalah ahmad, adik Salsa bila, akhirnya warga serempak minta maaf, dan ahmad langsung pulang dengan menangis karena tidak mendapatkan susu buat ribka, ahmad teringat akan kandang kambingnya, ia mencoba mendekati kambing itu untuk di perah, akhirnya ahmad berhasil mendapatkan susu itu dan ia pun mengasihnya kepada Salsa “kak ini susunya” tanya ahmad pada Salsa.
“dari mana kamu dapat susu ini ahmad”
“emmm ma… maaf kak..”
“ada apa ahmad”
“ahmad dapat susu itu, dari… ahmad memerah susu kambing mbak Salsa, ahmad minta maaf mbak,”
“za sudah ahmad, alhamdulillah kini ribka sudah diam”
Tiba-tiba ahmad langsung lari kedapur dan tiba-tiba ia pinsan, karena di keroyok warga. Salsa pun kaget melihat ahmad yang jatuh tak berdaya, salsa pun menangis, hingga akhirnya ahmad sadar dan menceritakan kejadian itu.
Pagi hari salsa bangun pagi-pagi dan ia langsung memasak dan menunggu ibunya yang dari tadi belum pulang. Hingga akhirnya ada suara pintu di ketuk dari luar. Ternyata itu bapak dan ibunya.
“kok baru pulang bu” tanya salsa.
“tadi kami melembur nak, karena kurang sedikit, oh za, tadi malam ribka rewel ga’”
“ga’ bu, Cuma paling kehausan, za udah bapak dan ibu istirahat dulu”
Kemudian salsa menyiapkan sarapan buat ayah dan ibunya dan untuk ia sendiri karena ia harus sekolah, setiap salsa lewat gedung toko ada seorang lelaki yang menyapanya denga lembut. Yang bernama Fajar krena fajar terpesona akan kecantikan salsa Bila.
“Assalamu’laikum sa” tanya fajar
“wa’alaikum salam waroh matullahi wabarokatuh” jawab salsa
“mau berangkat sekolah za”
“za, mas salsa mau berangkat sekolah”
“hati-hati di jalan sa’
“iza”
Kemudian salsa berangkat sekolah, sampai di sekolahan banyak teman-teman salsa kagum akan dirinya
Pulang sekolah salsa pulang sendiri. Ia pun segera pulang karena masih banyak pekerjaan yang menanti dan sorenya ia harus mengajar di Pondok Pesantren, sesampai di rumah salsa membantu ibunya menyelesaikan pekerjaan rumah.
“udah sa, kamu istirahat aja kan baru nyampe”
“gak papa bu, salsa sengaja pulang awal karena mau bantu ibu.”
Pada sore hari salsa siap-siap mau berangkat mengajar di pondok pesantren. Disana ada juga ustad iqbal yang juga guru ngaji di pondok pesantren itu, ustad iqbal kaget melihat wanita cantik yang juga Sholikah yang juga mengajar dipondok pesantren itu, setiap salsa mengajar anak-anak, ustad iqbal selalu memandanginya, yang membuat salsa malu, dan salah tingkah di depan anak-anak. Saat pulang dari pondok, salsa pulang sendiri, tanpa di sadari ada ustad iqbal yang dari tadi menunggui salsa pulang.
“astagfirullah ustad iqbal, kenapa kamu ada disini, ustadz menunggui saya”
“benar salsa, saya menunggui kamu, saya bermaksud untuk mengantar kamu pulang, tapi sebelumnya saya minta maaf karena sudah membuat kamu kaget”
Akhirnya mereka pulang bersama, sesampai dirumah ustadz iqbal langsung pulang tanpa pamit pada pak ikhwan dan bu mulan.
“sa, aku pulang dulu ya , aku ga’ enak sama ayah ibumu, dan maaf aku hanya bisa mengantar kamu sampai disini”.
“ga’ papa kok ustadz, makasih ya dah mau ngantar Salsa,”
“iza sa sama-sama’.
Selepas kepergian ustad iqbal, fajar pun datang, dan salsa begitu kaget adak kedatangan fajar yang tiba-tiba itu.
“ada apa nak fajar, kok tiba-tiba datang kesini, apa ada yang penting” tanya pak ikhwan
“kedatangan saya kesini sebenarnya saya ingin meminang nak salsa pak”
“wah, kalau masalah itu, saya gak bisa jawab nak, biar salsa yang menjawab” kemudian pak ikhwan memanggil salsa, salsa pun datang
“ada apa pak” tanya salsa
“begini sa, nak fajar kesini untuk meminangmu, apakah kamu mau sa?’
“maaf pak, maaf mas fajar, saya belum bisa menjawab pertanyaan itu”
Salsa pun langsung lari ke kamar dan menulis di buku diarinya,
Fajarpun memutuskan untuk pulang, tapi tiba-tiba salsa keluar dari kamarnya
“mas fajar, beri aku 2 hari untuk menjawabnya”
“iza sa, aku akan menunggu jawaban darimu, sungguh sa aku mencintaimu”
Pagi hari salsa pergi ke sungai dengan membawa buku diarinya, sambil melihat pemandangan kota nan indah itu, salsa masih termenung dalam pinagan tadi malam, apakah harus di terima atau di tolak. Sampai siang salsa masih duduk di atas batu di dekat sungai itu, dan tiba-tiba tanpa sepengetahuan salsa iad teman sekelasnya datang dan mengagetkan salsa
“hayo lagi ngapain, kenapa tadi ga’ berangkat sekolah sa! Apa ada masalah?”
“salsa hanya menunduk
“sa kamu kenapa ? ceritalah”
“da tadi malam mas fajar datng untuk meminangku, aku bingung da, apakah aku harus menerima apa tidak dan apakah nanti aku tidak bisa melanjutkan sekolah”.
“ya ampun sa, sulit benar,za udah lah sa, ayo kita pulang, dah siang, nanti sore kan kamu mengajar di pondok.”
Akhirnya mereka pun pulang bersama-sama.
Sore hari, salsa berangkat ke pondok untuk mengajar, setiap melihat ustad iqbal, salsa merasakan ada yang beda, begitu juga dengan ustad iqbal. Saat mau Shalat maghrib, salsa mendengarkan adzan yang dikumandangkan ustad iqbal yang begitu merdu untuk di dengar.
Selesai sholat, salsa langsung pulang tanpa sepengetahuan ustadz iqbal, sesampai dirumah salsa langsung istirahat sambil menuli buku diarinya.
Belum selesai menulis ada suara salam dari luar
“Assalamu’alaikum”
“wa’alaikum salam. Jawab pak ikhwan dari dalam.
Ternyata yang datang adalah ustad iqbal.
“ada apa ustadz iqbal, malam-malam gini tumben kesini”.
“maksud kedatangan saya kemari, saya ingin meminang salsa pak”
Pak ikhwan terdiam, dan memanggil salsa, salsa pun keluar dari kamarnyalangsung menuju ruang tamu.
“salsa. Kedatangan ustad kesini, diamau melamar kamu nak, apakah kamu siap” tanya pak ikhwan
“maaf pak, saya belum bisa menjawab pertanyaanmu, beri aku waktu untuk menjawabnya”,
“baiklah sa, aku akan datang lagi, nanti malam”, kalau begitu saya pamit dulu pak, sa. Assalamu’alaikum”
“wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh”
Salsa langsung masuk kedalam kamarnya, dan mulai menulis di buku diarinya. Salsa bingung harus pilih yang mana.
Pagi hari, salsa berangkat sekolah, sampai di kelas ia menceritakan tentang pinanganustadz iqbal kepada ida. Namun ida malah menangis, karena lelaki yang dicintaninya ternyata meminang salsa.
“Ida kenapa kamu menangis dan menundukkan kepalanya, kemudian ida langsung lari ke kamar mandi,
Setelah pulang sekolah salsa pulang dengan ida, dan salsa masih bingung kenapa tadi ida menangis, akhirnya ida cerita yang sebenarnnya, bahwa ia juga mencintai ustad iqbal, salsa semakin bingung apa yang harus di perbuat.
Sesampai dirumah, salsa hanya bisa menulis di buku diarinya, apakah harus menerima pinangan mas fajar/ustadz iqbal, jika dia memilah mas fajar sama saja dengan memikirkan dunia saja, karena mas fajar adalah orang terkaya di desanya dan juga tidak pernah Sholat, jika memilih ustadz iqbal berarti sama saja menghancurkan hati temannya yang sudah lama mencintai ustadz iqbal, meski ia rajin beribadah.
Malam hari salsa semakin gelisah karena pilihan antara fajar dan ustad iqbal, akhirnya mereka datang bersamaan keruman salsa.
“assalamu’alaikum”
“wa’alaikum salam, astagfirullah, pak, mas iqbal dan mas fajar datang bersamaan gimana ini pak,
“bolehkan kami masuk”
Ya silakan nak”
“gimana sa, aku datang untuk menunggu jawabanmu”.
“maaf ustadz iqbal dan mas fajar, saya minta maf, saya tidak bisa menerima pinangan kalian, saya ingin melanjutkan sekolah dulu”.
“sa apa kurangnya aku, apapun yang kamu minta pasti aku turutin, aku hanya inginkamu menjadi penerang hatiku sa” jelas fajar.
“sa, meskipun aku ga’ punya apa-apa, namun aku yakin, aku bisa membahagiakanmu, dan aku ingin kamu menjadi ustadzah dalam rumahku dan pondok pesantren,” jelas ustad iqbal.
“maaf mas, tapi aku ga’ bisa aku belum siap”.
Salsa langsung lari ke kamar. Begitu juga dengan ustadz iqbal dan fajar, mereka langsung pamit pulang dengan wajah kecewa, karena tidak di terima salsa.
Salsa menangis di dalam kamar “betapa bodohnya aku, aku sudah membuat mas fajar dan ustadz iqbal kecewa, kenapa tidak bisa memilih salah satu diantara mereka, sebenarnya aku mencintai ustadz iqbal”
Namun disisi lain salsa akan menyakiti hati ida, teman sejatinya,
Setelah menunggu kelulusan salsa berangan akan b pergi ke kota, dan ingin menjauh dari ustadz iqbal.
Pagi hari salsa berpamitan pada keluarganya “nak, apa kamu tidak berpamitan pada ustadz iqbal” tanya ibu mulan
“tapi aku takut, jika ustadz iqbal sedih bu, aku takut”
Namun salsa berharap agar ustadz iqbal mau mengerti, akhirnya salsa memutuskan untuk berpamitan pada ustadz iqbal dan juga pak haji , ayah Ida
“assalamu’alaikum ustadz iqbal.”
“wa’alaikum salam salsa, tumben kamu pagi-pagi begini datang kesini ada apa.”
“ustad, saya akan pergi ke kota nanti, saya ingin pamit ustadz”
“ kenapa kamu mendadak sa, ngasih taunya ke aku”
“za sudah sa, hati-hati di jalan, jaga dirimu baik-baik”. Kabari aku jika ada apa-apa
“za ustad, saya pamit dulu, dan saya nitip salam buat ida, karena aku tidak lihat hari ini, saya pamit dulu. Assalamu’alaikum”.
“iza sa, wa’alaikum salam waroh matullahi wabarokatuh”.
Salsa pun langsung pulang, dan bersiap-siap untuk berangkat ke kota,
“sa, nanti kamu ikut sama nenek kamu, ya”.
“iza pak, tapi bapak mengantarkan sampai sana kan pak”
“iza, ntar bapak antar kamuj sampai tujuan”
Merkapun berangkat ke kota, tanpa sepengetahuan salsa, ustadz iqbal melihatnya dari belakang mobil, dan mengucap “selamat jalan salsa, jaga hati dan imanmu baik-baik.”
Sesampai dikota, salsa tinggal bersama neneknya, pak ikhwan duduk di depan rumah sambil melihat pemandangan yang ada disekelilingnya.
“ikhwan!!”
“Fatah”
“Ikhwan kenapa kamu bisa ada disini”
“Saya mengantarkan anak saya kerumah neneknya”
Mereka pun langsung berpelukan, tidak disangka pak fatah suami bu mia bisa bertemu disini.
Malam hari, setelah salsa selesai mengaji, salsa ke depan jendela sambil menulis puisi, yang di depanya ada jendela kamar Fadhil anak pak Fatah.
“hai cewek, boleh kenalan ga’? “sapa fadhil
“ngegetin aja kamu, aku salsa, kamu siapa”
“aku Fadhil, kamu anak baru ya”
“iya aku dari kampung, aku tinggal di rumah nenek aku, untuk melanjutakan sekolah”.
“ow, za udah met malem, aku mau tidur dulu”.
Pagi hari salsa mau mencari sekolah baru. Fadhil pun melihat salsa jalan kaki, ia merasa kasihan , dan menawarinya untuk bareng, akhirnya salsa pun bareng dengan fadhil.
“emang kak Fadhil mau kemana”
“aku mau berangkat kuliah, kamu pasti mau mencari sekolah baru za, ntar aku bantu deh, aku punya ide, gimana kalau kamu sekolah do samping kuliahku, nanti kan kita bisa bareng terus kalau sekolah”.
“ah, ntar aku ngerepotin kak Fadhil”
“udah, ga’ papa”
Sampai di sekolah salsa langsung mendaftarkan diri, namun salsa tidak ikut uji coba, karena salsa termasuk murid yang pintar, makanya tidak di uji. Rasanya salsa seneng banget karena ia bisa melanjutkan sekolah yang di impikannya itu, setelah selesai salsa langsung pulang dan Fadhil sudah menunggunya,
“gimana sa, diterima”
“alhamdulillah kak, salsa tidak mengikun uji coba, karena salsa termasuk murid yang pintar, salsa seneng banget.”
Di jalan fadhil menatap salsa terus, fadhil kagum melihat salsa, yang cantik, baik, sholekah, dan juga rajin sembahnyang, meski fadhil tidak begitu rajin.
“sa, gimana kalau nanti malam kamu ke rumahku, ikut makan malam bersama”.
“insya allah kak, salsa akan datang”.
Sampai dirumah salsa terbayang oleh kak Fadhil, entah mengapa ketika ingat kak Fadhil salsa deg-degan. Karena senyuman manis yang di keluarkan fadhil ke salsa begitu ikhlas, membuat hati salsa semakin deg-degan… begitu juga dengan fadhil yang sedari tadi menatap salsa yang sholehah, baik,dan cantik itu .
“Dhilkapan kamu nikah?”
“astagfirullah pak, nanti kalau sudah waktunya dan sudah ada yang cocok sama fadhil, secepetnya fadhil menikah.”
“sebenarnya bapak sudah mencalonkan kamu sama akan temannya bapak dhil”, “Sungguh pak?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar